Berita

Berita Pendidikan Nasional

SMP Negeri 1 Singorojo

SMP Negeri 1 Singorojo

Digital smart school

Jumat, 25 Oktober 2024 00:53

Pemilihan Ketua OSIS

Jumat, 25 Oktober 2024 00:36

"Kisah Seru di Pustaka Cendekia"

SMPN 1 Singorojo_"Kisah Seru di Pustaka Cendekia"

"Kisah Seru di Pustaka Cendekia"

Rizqia Dwi Nata, SMP N 1 Singorojo

Lihat dan amati apa yang ada di sekeliling kita, baca apapun yang bisa kita baca dimulai dari hal - hal yang sederhana kita dapat memperoleh pengetahuan. Pengetahuan itulah yang dapat membantu memecahkan masalah dikehidupan sehari hari.

Jadi tunggu apalagi, AYO MEMBACA ...

Link Video : https://youtu.be/HHTUj__k914

@dicoganinduto
@wahyuyusuf.akhmadi
@perpusnas.go.id
@dinarpus_kendal
@perpusdakendal
@pemkab_kendal

#KendalHandal
#KendalLebihBaik
#KendalKompetitif
#PerpusdaKendal
#DinarpusKendal
#LombaDutaBacaDinarpus2024

SMPN 1 Singorojo_40 Agen Perubahan Anti Perundungan

KENDAL, suaramedeka.com - Prihatin terhadap banyaknya kasus perundungan di kalangan siswaSMP 1 Singorojo Kendal mendeklarasikan gerakan anti perundungan, di halaman sekolah, Sabtu 12 Oktober 2024.

Selain itu, sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Kaliwungu-Boja itu juga menyiapkan 40 Agen Anti Perundungan yang diambil dua orang siswa dari tiap kelas.

Hal itu disampaikan Kepala SMP 1 Singorojo Agus Wachiddin saat ditemui setelah melakukan Deklarasi Anti Perundungan dalam acara Gelar Budaya, Selebrasi P5, dan Deklarasi Anti Bullying, di lapangan sekolah tersebut.

Agus menuturkan, untuk mencegah agar perundungan tidak terjadi di sekolah, tak cukup hanya deklarasi, tapi perlu aksi atau gerakan nyata. "Karena itu, kita siapkan Agen Anti Perundungan dari para siswa. Mereka kita gembleng secara khusus, kita lakukan pembekalan agar tak hanya menjadi contoh tapi juga menyebarkan virus kebaikan, dalam hal ini virus anti perundungan, kepada teman-temannya dan akhirnya ke semua siswa di sekolah ini," ungkapnya.

Menurutnya, ke-40 siswa calon Agen Anti Perundungan yang saat ini sudah mulai menjalani proses penggemblengan itu justru dipilih dari mereka yang dalam perilaku sehari-harinya cenderung ke arah negatif.

Sebab, lanjutnya, siswa yang seperti itu biasanya punya power atau kekuatan untuk memengaruhi atau mengajak teman lainnya.

"Nah, dengan latar belakang itu, kita coba beri pembekalan agar kecenderungan mereka yang semula ke arah negatif itu bisa berbalik ke arah positif. Dampaknya, mereka akan memberikan contoh perilaku positif sekaligus mengajak teman-temannya untuk mengikutinya," jelas Agus.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal Sulardi yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya atas deklarasi gerakan anti perundungan di SMP 1 Singorojo.

Menurutnya, deklarasi itu merupakan yang kesekian kalinya dilakukan oleh sekolah-sekolah di Kabupaten Kendal demi mencegah terjadinya kasus perundungan di sekolah.

"Kami sangat mendukung gerakan ini, bahkan kami juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk melakukan berbagai upaya antisipasi agar perundungan di sekolah tak lagi terjadi," kata Sulardi.

Dia juga meminta orang tua siswa untuk selalu bekerja sama dalam memberikan arahan kepada siswa. Sebab, posisi sekolah dan orang tua sama, apalagi waktu anak di sekolah dan di rumah itu lebih banyak di rumah.

"Jadi, sudah semestinya orang tua siswa dan pihak sekolah harus aktif berkoordinasi untuk memberikan arahan terbaik bagi siswa demi masa depan mereka," pungkasnya.***

 

Sumber : suaramerdeka.com 13 Oktober 2024

#smpn1singorojo.official

#smpn1singorojo.sch.id

#Agenperubahan

#antibullying

#kendal

Rabu, 16 Oktober 2024 04:02

Deklarasi Anti Bullying SMPN 1 Singorojo

SMPN 1 Singorojo_Deklarasi Anti Bullying

KENDAL, KOMPAS.TV - Untuk mencegah terjadinya bullying atau perundungan di sekolah, ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, menggelar deklarasi anti bullying. Deklarasi ini dibacakan langsung oleh ketua OSIS di depan ratusan siswa, kepala sekolah, guru, perwakilan dari dinas pendidikan, dan orang tua siswa.

Deklarasi ini bertujuan untuk mencegah terjadinya bullying dan kekerasan di sekolah.

Dalam acara ini, kepala sekolah, perwakilan dari dinas, guru, dan siswa, melakukan gerakan cap tangan, sebagai tanda pernyataan komitmen mencegah perundungan di sekolah.

Salah satu bentuk untuk mencegah perundungan atau bullying di sekolah, siswa-siswi SMPN 1 Singorojo, dikenalkan lagi dengan berbagai permainan tradisional. Ada 16 permainan tradisional yang dimainkan oleh siswa-siswi ini, seperti lompat tali, egrang, gangsing, gobak sodor, bola bekel, bakiak, dan lain sebagainya.

"Ini adalah langkah awal untuk kita berkolaborasi dengan satuan pendidikan," ujar Sulardi, Sekretaris Dikbud Kendal.

"Deklarasi anti bullying kita mencoba untuk meminimalisir kegiatan bullying di sekolah. Di samping deklarasi, kita juga sudah membentuk agent anti perundungan atau anti bullying," jelas Agus Wachiddin, Kepala SMPN 1 Singorojo.

"Menurut saya, deklarasi ini sangat positif untuk menghindari bullying di sekolah-sekolah. Dengan deklarasi ini, kita menolak adanya bullying yang terjadi di sekolah, karena bullying dapat merusak masa depan kita," kata Anadya Elmira, Ketua OSIS SMPN 1 Singorojo.

Kegiatan ini digelar sebagai salah satu bentuk implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5. Dalam acara ini, siswa SMPN 1 Singorojo juga menggelar kegiatan budaya, dengan menampilkan tarian tradisional.

 

Sumber : Kompas.TV

Video  : https://youtu.be/8WrFujaEzkE?si=kU-TqxDZDttDNQy0

 

#antibullying

#perundungan

#kendal

#smpn1singorojo.official

#smpn1singorojo.sch.id

Cari

Pengunjung

064130
Hari ini
Minggu Lalu
Bulan lalu
Semua
243
60224
4981
64130

Your IP: 216.73.216.127
2025-10-19 10:55